New Step by Step Map For Pasukan88

Ada juga tanggapan menarik dari teman-teman di Satuan Gegana yang menginginkan adanya buku tentang satuan ini. Saya sanggup untuk menulisnya dengan catatan ada narasumber yang bersedia diwawancarai dan mereka memang terlibat dalam operasi yang dilakukan satuan ini. Mungkin teman2 di forum ini ada info tentang hal itu, saya dengan senang hati akan menulisnya.

DEN BAGUS MOBRIG BOROBUDUR berkata: Januari 31, 2014 pukul nine:31 pm yg berkomentar seperti itu biasanya orangnya penakut dan gak pernah berani bergaul baik dg kesatuan lain karena merasa rendah diri dan hanya berani berkoar klo dah dimedan yg aman ato di pangkalan jadi dia klo dah di pangkalan sombong bahwa saya pulang dari Tim2 padahal disana mungkin jadi control/ tukang masak jadi ngomongnya besar coba di tes dia di tim2 dipos ada berapa orang pernah gak dia tugas di pos yang jauh dan ditengah hutan di tim2 hanya 2 personil coba berani gak kalo berani saya mau minum itu kencingnya kalo saya dah mengalami pada Rotasi IX tahun 1982 tugas di tim2 selama fifteen bulan di pos terpencil hanya two personil dan keduanya hanya berpangkat Bharada, dan pasukan elit/Kopasus aja mengakuinya bahwa kita dianggap gila jadi kami berpesan pada yg ngomong minir gak usahlah merasa paling Prime sendiri kita sama2 sama mengabsdikan diri pada NKRI ini yg kita cintai s x lagi manusia spt itu di tim2 biasanya pengecut berkoar kalo dah pangkalan Trims SALAM BRIGADE WAAOOO.

Perlengkapan lain seperti granat peluncur maupun granat tangan juga tidak disediakan. Hal lain yang menyedihkan adalah pasukan ini hanya dibekali dengan peta tanpa ada kompas sebagai penunjuk arah. Radio komunikasi antara markas batalyon dan kompi di lapangan atau dengan peleton juga tidak disediakan. Padahal lazimnya pada pasukan tempur, pada level peleton tersedia radio komunikasi PPRC. Bahkan khusus pasukan Menpor dalam setiap tim tersedia radio PPRC untuk melakukan komunikasi.

Pesawat tempur yang terbang rendah (waktu itu Belanda masih menggunakan pesawat baling-baling) adalah gangguan lain yang memaksa pasukan Menpor bersembunyi dengan baik.

jadi pesan saya jagalah nama baik Brimob santunlah jika anda berada di daerah aman,jangan disamakan diwilayah konplik.trima kasih,bravo Brimob.

Ingin mendapatkan satuan yang sudah punya nama tapi tidak diikuti untuk meng enhance isinya. Yang seharusnya Satuan pelopor berisikan orang yang berqualifikasi pelopor, sama seperti format Menpor.

2. Anggota brimob sama sekali tidak memakai pelindung seperti helm baja, rompi anti peluru atau alat penglihatan malam untuk mengejar musuh? semua itu dibeli untuk dipakai dalam operasi dan bukan buat gagahan waktu upacara. three. Penggunaan PDL pun salah. sudah tahu operasi dihutan tropis dan padang rumput hijau kenapa tidak menggunakan seragam PDL hijau?

Perubahan ini tentu merupakan perubahan yang mendasar dari fungsi sebuah pasukan dan terkait dengan keahlian pasukan bersangkutan. Batalyon Teratai sejak awal dipersiapkan bukan sebagai elemen tempur, melainkan hanya menjalankan fungsi kepolisian di wilayah pendudukan. Sebagian besar dari pasukan ini adalah anggota Brimob yang baru lulus pendidikan ditambah dengan campuran anggota Brimob dari berbagai kesatuan. Tidak ada sama sekali anggota Batalyon Teratai yang pernah mendapatkan RTP Pasukan88 pendidikan Ranger/Pelopor.

memang sebaiknya diskusi dalam site dilakukan dengan santun dan elegan. Saya yakin prajurit TNI generasi saat ini adalah prajurit TNI yang profesional sehingga mereka saya rasa mampu memberikan diskusi dan masukan yang konstruktif bagi bangsa ini.

Mundurnya patroli AL Malaysia itu rupanya sambil memanggil bala bantuan, karena sesaat kemudian datanglah dua kapal patroli AL Malaysia. Jarak yang masih jauh memungkinkan kedua kapal tersebut menggunakan meriam untuk menghajar posisi perahu pasukan Pelopor. Pertempuran kedua ini berjalan tidak seimbang karena pasukan Pelopor yang bersenjatakan senapan ringan dan pelontar granat harus menghadapi fregat AL Malaysia dengan senjata meriam dan senapan mesin. Namun demikian, Aipda Amjiatak tidak memerintahkan anak buahnya untuk menyerah melainkan justru memerintahkan untuk bermanuver mendekati fregat tersebut. Beliau berpikir dalam pertempuran jarak dekat masih ada harapan bagi pasukan Pelopor untuk selamat atau paling tidak bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih besar bagi musuh. Tembakan senapan mesin kaliber twelve,7 mm dari kapal musuh segera menghantam perahu pertama dan anggota Pelopor yang ada di kapal tersebut juga tersapu tembakan.

Kompi A masih mampu menghadapi pasukan Fretilin, namun demikian karena kesulitan membedakan rakyat dengan musuh, mereka terjebak dalam kontak senjata dengan intensitas tinggi. Satu hal yang diluar dugaan adalah jumlah pasukan Fretilin ternyata lebih dari one batalyon dengan persenjataan lengkap.

Artinya, kemampuan untuk menghadapi insurgensi khususnya perang kota, harus dikembangkan. Namun untuk perang rimba dan anti gerilya, perlu dikaji mendalam dan dipertegas perbedaan perannya dengan satuan2 TNI.

Pada masa kejayaannya tahun 1959-1968, Resimen Pelopor mempunyai perlengkapan yang hebat untuk menunjang penugasannya sebagai sebuah pasukan khusus. Namun demikan, Yon Teratai yang dianggap penerus Resimen Pelopor hanya mendapatkan perlengkapan seadanya. Persenjataan mereka adalah senapan serbu AR 15, namun demikian setiap anggota hanya dibekali amunisi sebanyak 70-one hundred butir. Banyak diantara para anggota ini juga tidak dibekali dengan perlengkapan logistik standar. Sebagai contoh mereka tidak membawa ransel maupun ponco, tetapi hanya membawa koper dari seng.

alex berkata: Oktober 13, 2008 pukul 12:32 pm Mohon maaf sebelumnya saya ikut bergabung,saya juga seorang anak purn POLRI,ayah saya pernah bergabung di Brimob sebelumnya dan pensiun terakhir di Ditlantas PMJ,secara pribadi saya kagum akan profil pasukan elit POLRI ini,banyak sekali referensi dan gambar yang saya koleksi(maklum cita-cita ingin jadi Polisi tapi gagal…hik’s) tapi ironis sekali performa nama besar Brimob sejak bergulirnya period reformasi banyak sekali disalah gunakan,terutama bagi segelintir orang yang “ingin sekali dibilang gagah”banyak sekali atribut Brimob yang di serupai walaupun “serupa tapi tak sama”dimulai dari warna baret dgn emblem yang hampir mirip,seragam hitam yang jelas-jelas peruntukkannya bagi pasukan khusus,hal tersebut banyak sekali kita jumpai pada satpam-satpam di banyak tempat,apakah ini yang dinamakan demokrasi yang kebablasan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *